Blogger Template by Blogcrowds

We produce and sell Lurik, Craft of Lurik, Ikat and other crafts
Welcome to blog of lurik-pedan. Here we provide a variety of Pedan's weaving products, already well known throughout the archipelago and worlwide. In addition to producing fabrics with traditional motifs, we also produce ethnic motifs from different areas but we still maintain the Pedan typical. weaving centers in the Pedan Village, about 10 kilometers from the city of Klaten. District of Klaten make Pedan as places to fabrics dan fashion tour.
Bermimpilah besar karena Rajamu besar...Anak Kerajaan tidak takut dengan kata orang, tetapi melekatkan hatinya pada Sang Raja...Bukan engkau yang hebat, tetapi Rajamu yang hebat
Kami melayani pembuatan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM/Traditional Loom) untuk keperluan pengrajin, pelatihan, pameran, instansi dll.
We serve the manufacture of Traditional Loom machinery for craftsmen, training, exhibitions,institutions,etc.

Fast respon WA 081548993484
 




 



 

Lurik Batik 1
Rp. 120.000/pc
[p=200 cm, l=110 cm]

 

Lurik Batik 2
Rp. 120.000/pc
[p=200 cm, l=110 cm]

PROSES 1 : PEWARNAAN/Color dyeing process


Proses pencelupan warna : Tidak seperti halnya dengan batik yang menggunakan cara "menggambar" pada selembar kain jadi serta pewarnaan diakhir proses. Lurik dibuat dengan menenun benang menjadi selembar kain dan justru dimulai dengan proses pewarnaan. Motif telah dirancang sejak dari proses pencelupan warna benang.

Color dyeing process: Unlike the case with batik using "draw" on a piece of cloth so as well as coloring the end of the process. LURIK made by weaving yarn into cloth and it begins with the coloring process. Motif has been designed since the color of yarn dyeing process.
  
PROSES 2 : PENJEMURAN/Drying

Setelah dicelup, benang kemudian dijemur hingga kering.

After dyed, yarn and then dried in the sun to dry.

PROSES 3 : KELOS & PALET

Proses ini disebut kelos dan palet (memintal) gunanya untuk memudahkan dalam menata benang, setelah proses pencelupan warna dan penjemuran. Pada proses ini benang dipintal menjadi gulungan-gulungan kecil.

This process is called spools (kelos, indonesian) and pallets (spinning) point to facilitate in arranging the threads, after the immersion process color and drying. In this process yarn spun into small rolls.


PROSES 4 : SEKIR


Proses keempat adalah Sekir (menata benang menjadi motif). Proses ini membutuhkan keahlian khusus serta ketelatenan yang luar biasa. Proses ini merupakan proses yang paling rumit dalam pembuatan kain lurik, dimana seorang penyekir harus menata benang-benang tipis sejumlah 2100 helai benang agar menjadi satu kain dengan motif lurik tertentu selebar 70 cm atau lebar yang diinginkan. Padahal masing-masing motif memiliki rumus yang berbeda, dan kain lurik memiliki puluhan motif, baik motif klasik maupun motif kontemporer.


The fourth process is Sekir (set yarn into motive). This process requires special skills and incredible patience. This process is the most complex processes in the manufacture of lurik cloth, where a penyekir must arrange the thin threads of threads 2100 to become a fabric with some striated pattern as wide as 70 inches or desired width. Yet each motif has a different formula, and cloth has tens lurik motifs, both classical motifs and contemporary motifs.

 PROSES 5 : NYUCUK


Proses kelima adalah Nyucuk, yaitu memindahkan desain motif ke alat tenun. Setelah motif dasar selesai ditata di alat sekir, kemudian dipindahkan ke alat tenunan. Pada proses ini 2100 helai benang benang tadi ditata dan dimasukkan satu persatu ke alat serupa sisir di alat tenun. Pada bagian ini, harus dilakukan oleh dua orang, yang satu memilah benang satu persatu untuk diserahkan pada partnernya, sedangkan satunya menerima dan memasangkan pada alat tenun.

The fifth process is Nyucuk, namely the motive to move the design loom. Having completed the basic motifs arranged in sekir tool, and then transferred to the weaving equipment. In this process threads of yarn in 2100 was organized and incorporated one by one into a similar instrument in loom comb. In this section, must be done by two people, one sort of thread one by one to be handed to his partner, while only receiving and pairing on the loom.


PROSES 6 : MENENUN/ Weaving


Dengan menggunakan alat tenun manual atau yang dikenal dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) benang-benang akhirnya ditenun menjadi kain-kain lurik indah penuh makna dan siap digunakan untuk menjadi sesuatu yang lebih indah.


By using the manual or the loom, known as ATBM (Not Weaving Machine Tools) end threads woven into the fabric beautifully lurik full of meaning and ready to become something more beautiful.

Older Posts

MONICATOYS on Facebook
PENGIRIMAN
 
LURIK PEDAN